Proposal
Praktikum Kimia Terpadu
Penentuan Kadar Lemak dalam Kulit, Buah dan
Biji Alpukat
Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 13
Jurusan
Kimia Analisis
Kota
Bandung
Tahun
2012
A.
Latar
Belakang Masalah
Saat ini, 1,6 miliar orang dewasa di seluruh dunia mengalami
berat badan berlebih, dan sekurang-kurangnya 400 juta diantaranya mengalami
obesitas. Pada tahun 2015, diperkirakan 2,3 miliar orang dewasa akan mengalami
overweight dan 700 juta di antaranya obesitas. Di Indonesia, menurut data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi nasional obesitas umum pada
penduduk berusia ≥ 15 tahun adalah 10,3% (laki-laki 13,9%, perempuan 23,8%).
Sedangkan prevalensi berat badan berlebih anak-anak usia 6-14 tahun pada
laki-laki 9,5% dan pada perempuan 6,4%. Angka ini hampir sama dengan estimasi
WHO sebesar 10% pada anak usia 5-17 tahun (www.cybermed.cbn.net.id).
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari
penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak
tubuh. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan
pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah
sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh
lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami
obesitas (Franklin dkk., 1985). Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih
tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami
obesitas. Obesitas digolongkan menjadi 3
kelompok:
·
Obesitas
ringan : kelebihan berat badan 20-40%
·
Obesitas
sedang : kelebihan berat badan 41-100%
·
Obesitas
berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5%
dari antara orang-orang yang gemuk).
Saat itu
dilaporkan akan adanya hasil penelitian epidemiologis bahwa asam lemak bentuk
trans dapat menyumbang angka obesitas pada penduduk Indonesia. Dikatakan bahwa
asam lemak jenis ini dapat menaikkan kadar kolesterol LDL (kolesterol buruk)
sama seperti halnya asam lemak jenuh. Bahkan yang memperburuk keadaan adalah
asam lemak bentuk trans ini juga akan menurunkan HDL (koleterol baik) dan
cenderung menaikkan lipoprotein aterogenik.
Alpukat
(Persea Americana Mill) merupakan salah satu jenis buah yang banyak diminati
oleh masyarakat karena daging buahnya yang empuk dan cara penyajiannya dapat
dipadukan dengan gula, madu, atau bahan makanan lainnya. Buah alpukat di
samping memliki rasa yang enak juga memiliki kandungan gizi yang tinggi. Adapun
kandungan nutrisi buah alpukat dipaparkan sebagai berikut:
Kandungan
|
Jumlah
|
Energi
Air
Protein
Lemak
Karbohidrat
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin B3
Vitamin B6
Vitamin C
Vitamin D
Vitamin E
Vitamin K
Kalsium
Besi
Fosforus
Kalium
Natrium
Serat
|
85 – 233 kal
67,49 g -84,3 g
0,27 – 1,7 g
6,50 – 25,18 g
5,56 g – 8 g
0,13 – 0,51 mg
0,025 mg – 0,12 mg
0,13 – 0,23 mg
0,79 – 2,16 mg
0,45 mg
2,3 – 37 mg
0,01 mg
3 mg
0,008 mg
10 mg
0,9 mg
20 mg
604 mg
4 mg
1,6 g
|
Dalam biji
alpukat ada lemak nabati yang tinggi yang tak jenuh. Lemak ini berguna untuk
menurunkan kadar kolesterol darah (LDL), yang berarti dapat mencegah penyakit
stroke, darah tinggi, kanker , obesitas atau penyakit jantung. Lemak tak jenuh
biji alpukat mengandung zat anti bakteri dan anti jamur.(Rex dkk.,1993).
Dengan
adanya banyak fakta tentang pengolahan minyak dari biji alpukat oleh
laboratorium di Amerika (Microscale Organic Laboratory, 1955) dengan kandungan
minyak nabati. Pengolahan ini menggunakan proses ekstraksi cair-cair kontinu
dengan dua zat cair yang bercampur sebagian, yaitu N-heksena dan isopropanol.
Proses kritis larutan, diharapkan proses ekstraksi dapat dikondisikan pada suhu
di bawah suhu kritis (saat dua campuran yang bercampur sebagai terpisah secara
sempurna ekstraksi ini dapat dioptimalkan melalui penentuan suhu kritis kedua
pelarut melalui eksperimen “kelarutan dua zat cair yang bercampur sebagian”.
Dengan ditetapkannya suhu) sehingga dapat diperoleh minyak biji alpukat yang
terekstrak ke dalam kedua pelarut.
Kebanyakan
masyarakat mengonsumsi daging buah alpukat karena rasa dan nutrisinya yang luar
biasa, namun biji alpukat dibuang begitu saja setelah diambil buahnya sehingga
biji alpukat tergolong limbah yang tidak dimanfaatkan. Padahal, alpukat
disamping buahnya memiliki kandungan gizi yang tinggi, bijinya juga dapat
digunakan untuk pembibitan dan berkhasiat sebagai obat.Biji alpukat hampir
tidak mengandung pati, sedikit mengandung gula buah, tetapi berlimpah serat
selulosa.Faktor ini menjadikan alpukat dianjurkan sebagai bagian dari menu
untuk mengendalikan penyakit diabetes.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas maka masalah yang
muncul dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Apakah
kadar lemak dalam biji alpukat lebih besar dari buah dan kulitnya?
2. Apa
sajakah manfaat dari masing-masing komponen buah alpukat?
C.
Tujuan
Kegiatan
·
Menentukan kadar lemak dalam kulit, buah
dan biji alpukat.
·
Mengetahui manfaat dari masing-masing
komponen buah alpukat.
D.
Manfaat
Meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis dan
memanfaatkan suatu bahan yang dijadikan objek penelitian, sehingga hasilnya
dapat diaplikasikan di kehidupan masyarakat.
E.
Teknik
Pelaksanaan
Siswa mencari beberapa prosedur
standar sesuai judul praktikum yang akan dilakukan. Prosedur yang didapat
dibandingkan tingkat efisiensi waktu, biaya, dan ketersediaan alat serta bahan
yang ada di laboratorium, kemudian ditentukan prosedur yang tepat untuk
dijadikan acuan dalam pelaksaan praktikum.
F. Pengajuan
Prosedur
Prosedur 1
Semi-Continuous Solvent
Extraction
Alat
yang paling sering digunakan dalam metode ini adalah soxhlet, dimana efisiensi ekstraksi
lebih baik dari pada metode Batch Solvent Extraction. Sampel dikeringkan, dihaluskan
dan diletakkan dalam thimble berpori. Thimble diletakkan dalam alat soxhlet
yang dihubungkan dengan kondensor. Labu soxhlet dipanaskan, solven menguap,
terkondensasi dan masuk ke bejana ekstraksi yang berisi sampel, dan
mengesktraksi sampel. Lemak tertinggal di labu karena perbedaan titik didih.
Pada akhir ekstraksi, solven diupakan
dan massa lemak yang tersisa ditimbang.
Prosedur
:
1. Timbang
kurang lebih 2 g sampel, masukkan dalam timble ekstraksi.
2. Timbang
labu ekstraksi yang telah dikeringkan.
3. Masukkan
eter anhidrat dalam labu didih (labu ekstraksi).
4. Rangkai
alat : labu didih, labu soxhlet, kondensor.
5. Lakukan
ekstraksi dengan kecepatan tetesan solven dari kondensor 5-6 tetes per detik selama
4 jam.
6. Keringkan
labu didih yang berisi ekstrak lemak di oven pada 1000C selama 30
menit.
7. Dinginkan
di desikator dan timbang.
8. Hitung
kadar lemak !
%
lemak = 100 x (berat lemak / berat sampel)
Sumber : Jurnal Dr. Rina Herowati
Prosedur 2
Analisis
Kadar Lemak (AOAC 1990)
Adapun
prosedurnya adalah memanaskan labu lemak dalam oven sampai beratnya konstan,
kemudian menimbang ± 2 gr sampel dalam kertas saring selanjutnya dimasukkan
dalam selubung lemak. Memasukkan 150 ml kloroform sebagai pelarut lemak kedalam
labu lemak kemudian memasangnya pada alat ekstraksi lemak. Langkah selanjutnya
adalah memasukkan lemak yang berisi sampel ke dalam labu soxhlet dan diusahakan
terendam dalam pelarut lemak, lalu merefluksi lemak pada suhu 600C
selama 8 jam. Evaporasi campuran lemak dan kloroform dengan menggunakan rotary
evaporator sampai kering. Setelah itu memasukkan labu lemak dan lemak ke dalam
oven pada suhu 1050C selama ± 1 jam untuk menghilangkan sisa
kloroform, dan mendinginkan dalam desikator selama 30 menit. Labu lemak berisi
lemak kemudian ditimbang.
Perhitungan
:
Kadar
lemak (%) =
Dimana
:
W1
= Berat sampel (gram)
W2
= Berat labu lemak (gram)
W3
= Berat labu lemak + ekstrak lemak (gram)
Prosedur 3
Prosedur Penentuan
Kadar Lemak Total (SNI 01-2354.3-2006)
a.
Timbang labu alas bulat kosong (A g)
b.
Timbang seksama 2 g homogenate contoh (B
g), masukkan dalam sselongsong lemak
c.
Masukkan berturut-turut 150 ml
Chloroform ke dalam selongsong lemak ke dalam extractor soxhlet, dan pasang
rangkaian soxhlet dengan benar.
d.
Lakukan ekstraksi pada suhu 60oC
selama 8 jam.
e.
Evaporasi campuran lemak dan chloroform
dalam labu alas bulat sampai kering
f.
Masukkan labu alas bulat yang berisi
lemak ke dalam oven suhu 150oC selama ±2 jam untuk menghilangkan
sisa chloroform dan uap air
g.
Dinginkan labu dan lemak di dalam
desikator selama 30 menit
h.
Timbang berat labu alas bulat yang berisil emak (C g) sampai berat konstan
i.
Kerjakan pengujian minimal duplo (dua
kali)
G.
Alat
dan Bahan yang dibutuhkan
Daftar Nama Alat
|
Jumlah
|
Neraca
analitik
Kertas
isap
Benang
kasur
Labu
didih
Labu
soxhlet
Kondensor
Oven
Eksikator
Penjepit
cawan
|
1
Sesuai
kebutuhan
3
gulung
3
3
3
1
3
3
|
Daftar Nama Bahan
|
Jumlah
|
Kloroform
Eter
anhidrat
Sampel
buah alpukat
|
1
liter
500
mL
3
buah
|
H. Lokasi
dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada;
Hari/tanggal :
Rabu, 11 Juli 2012
Waktu : 08.00 (setelah kegiatan
“Rabu Bersih” / selama Kegiatan
Belajar
Mengajar bidang studi Kimia Terpadu)
Tempat : Laboratorium Kimia Instrumen
SMKN 13 Bandung
I.
Rencana
Kegiatan
No
|
Kegiatan
|
Pelaksanaan
|
||
Hari/ tanggal-bulan-tahun
|
Waktu
|
Tempat
|
||
1
|
Mempersiapkan alat dan bahan
|
Rabu/11-07-2012
Rabu/18-07-2012
|
08.00-selesai
|
Lab.Kimia Instrumen
|
2
|
Praktikum ke-1 (Prosedur 1)
|
Rabu/01-08-2012
Rabu/08-08-2012
|
08.00-selesai
|
Lab.Kimia Instrumen
|
3
|
Melaporkan hasil Praktikum ke-1
|
Rabu/08-08-2012
|
Menyesuaikan
|
|
4
|
Praktikum ke-2 (Prosedur 2)
|
Rabu/08-08-2012
Rabu/15-08-2012
|
08.00-selesai
|
Lab.Kimia Instrumen
|
5
|
Melaporkan hasil Praktikum ke-2
|
Rabu/15-08-2012
|
Menyesuaikan
|
|
6
|
Praktikum ke-3 (Prosedur 3)
|
Rabu/05-09-2012
Rabu/12-09-2012
|
08.00-selesai
|
Lab.Kimia Instrumen
|
7
|
Melaporkan hasil Praktikum ke-3
|
Rabu/12-09-2012
|
Menyesuaikan
|
|
8
|
Penyusunan Laporan Akhir
Praktikum Kimia Terpadu
|
Kamis/13-09-2012 s.d
Kamis/20-09-2012
|
Menyesuaikan
|
|
9
|
Pengumpulan Laporan
|
Jum’at/21-09-2012
|
09.00
|
Menyesuaikan
|
Keterangan :
Setiap kegiatan praktikum, rencana kerja yang akan
dilakukan dibuat dalam jurnal praktikum Kimia Terpadu dan hasilnya dilaporkan
pada pembimbing. Jika terdapat kendala, kegiatan praktikum sewaktu-waktu
dikerjakan di luar jam pelajaran.
J.
Anggaran
Kegiatan
Zat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Harga/ml
|
Total
|
Petroleum eter
Kloroform
|
Teknis
Teknis
|
500 ml
1000 ml
|
Rp 89,-
Rp 143,-
|
Rp 44.500,-
Rp 143.000,-
|
Bahan
|
Harga/buah
|
Jumlah
|
Total
|
Buah
Alpukat
|
Rp
2500,-
|
3
buah
|
Rp
7.500,-
|
Total
Anggaran Kegiatan = Rp 44.500 + Rp 143.000 + Rp 7.500
=
Rp 195.000,-
Terbilang
: Seratus sembilan puluh lima ribu rupiah
K.
Penutup
Demikian
proposal ini kami ajukan. Besar harapan kami proposal ini dapat dikabulkan.
LEMBAR
PENGESAHAN
Kamis, 21 Juni 2012
Darmawanto Diman
Triana Putra
NIS. 10914126 NIS. 10914092
Endah Wahyuningsih Gilang
Lestari Sudrajat
NIS. 10914194 NIS. 10914098
Gina Dwi Wahyuni
NIS. 10914162
Mengetahui,
Pembimbing
Guru Bidang Studi
Dra. Een Rohaeni Dra.
Herawati
NIP.
19680704199412 2 004 NIP.
19570929197703 2 004
Best Casinos with Slots - MapyRO
ReplyDeleteSlots: Where 대구광역 출장샵 to find 용인 출장샵 the best slot machines in America? · 밀양 출장샵 Las Atlantis · Buffalo King · El Royale · Jackpot 6000 · 태백 출장안마 King 경상북도 출장안마 Neptunes